Raqsha Nur Maulana XI IPA 2
Apa sih yang menarik dari Fossil ini sih? Terlihat biasa saja kok. Pertanyaan terbesit di pikiran kita sesaat setelah melihat Fossil Sangiran-17. Bahkan penemunya sendiri tidak menyangka kalau penemuannya akan memberikan pengaruh besar kepada dunia Sains.
Sangiran-17 ditemukan pada tahun 1969 di sebelah selatan Sungai Cemoro Dukuh Pucung, Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah oleh dua orang pemuda bernama Tukimin dan Towikromo. Mereka hanyalah petani muda yang menggantungkan hidup pada lahan pertanian miliknya dan tidak sengaja menemukannya.
Fossil yang mereka temukan di pinggir sungai seakan-akan menjadi anugerah bagi dunia sains. Sangiran-17 dipajang dan dipamerkan di berbagai Museum Paleonthology ternama, serta dijadikan sebagai referensi utama untuk merekontruksi wajah homo erectus. Pasalnya Sangiran-17 merupakan fossil homo erectus satu-satunya yang memiliki wajah saat ditemukan (Melinda dkk, 2017:29). Dengan bentuk dahi dan cekungan mata yang masih berbentuk serta terdapat 5 gigi yang masih tertanggal dirahangnya menjadikan Sangiran-17 sebagai temuan masterpiece yang berasal dari Indonesia.
Luar biasanya lagi kita dapat melihat fossil Sangiran-17 yang asli dan bukan replika di negeri kita tercinta. Tepatnya di Kota bandung yaitu di Museum Geologi Bandung.