Sekitar bulan September lalu, KEMENAG menyelenggarakan Kegiatan Festival Pendidikan Agama Islam (PAI) SMA dan SMK Tahun 2022. Lomba yang dikompetisikan diantaranya: Debat Isu Islam Kontemporer (Islamic Trending Issue Debate Competition); Cipta Konten Islami di Media Sosial (Islamic Content Creator Challange on Social Media); dan Proyek Inovasi Moderasi Beragama (Moderasi Beragama Innovation Project).
SMAIT INSAN SEJAHTERA mendaftarkan tiga orang siswanya dalam lomba Debat Isu Islam Kontemporer (Islamic Trending Issue Debate Competition). Pada tahap awal seleksi, peserta diwajibkan mengikuti coaching dan mentoring kegiatan festival PAI yang dilaksanakan secara online/virtual melalui Learning Management Systems (LMS) Sekolah.mu yang kemudian dijadikan rujukan untuk kelulusan tahap selanjutnya.
Puji syukur alhamdulillah, pada hari Rabu (5/10) Ibu Meliany sebagai Guru PAI mendapat kabar dari KEMENAG Kab. Sumedang bahwa ketiga perwakilan dari SMAIT INSAN SEJAHTERA lolos tahap pertama. Siswa tersebut adalah Muhammad Anis Shafwan Kelas 12 IPS, Muhammad Hanif Insan Rabbani Kelas 12 IPA, dan Naurah Qurrota Ayun Kelas 11 IPS.
“Alhamdulillah dari 250 peserta, yang lolos tahap selanjutnya ada 29 orang, dan dari se-kab. Sumedang kita yang lolos dan tiga-tiga nya, masyaAllah” kata Bu Meliany.
Tahap seleksi selanjutnya yaitu untuk maju menjadi perwakilan Provinsi Jawa Barat. Pada hari Jumat (07/10) diselenggarkan tahap seleksi Perwakilan Provinsi Jawa Barat di SMAIT INSAN SEJAHTERA. Persiapan Lomba dihadiri oleh KASI PAI Kemenag Kab. Sumedang dan Ketua Pokjawas PAI untuk melakukan monitoring.
Ketiga peserta dari SMAIT Insan Sejahtera lolos masuk tahap seleksi ke Provinsi Jawa Barat. “Pastinya saya merasa senang dapat lolos dan dipercaya menjadi delegasi Kabupaten Sumedang dalam perlombaan debat Tingkat Provinsi” kata Naurah.
“Materi yang saya dapatkan adalah dewan ini menolak praktik supranatural dan metafisika di masyarakat. Untuk materi yang diperdebatkan tentu sangat relevan dengan situasi yang sedang dialami oleh masyarakat Indonesia. Kebetulan saya terpilih menjadi tim kontra dimana hal tersebut tentu sekiranya agak menyulitkan karena yang seperti kita tahu semua bahwa praktik supranatural dan metafisika ini sudah jelas ditentang dalam syariat islam. Namun tentu saat kita sudah mengikuti tak mungkin rasanya untuk menolak materi tersebut. Oleh karena itu berbekal dengan pemahaman yang saya dapatkan melalui berbagai sumber, alhamdulillah saya dapat menyelesaikan debat tersebut dengan baik”. tambah Naurah.
“Saya berterimakasih banyak untuk guru-guru yang telah mau bersusah payah untuk membantu kami mempersiapkan debat ini. Tak lupa juga ke-2 partner debat saya yang telah mau berjuang bersama-sama. Saya berharap siapapun yang dapat terpilih menjadi delegasi Jawa Barat bisa berjuang menampilkan yang terbaik” harapan Naurah saat wawancara pada Minggu (09/10).